Al Qalam Ayat 4
Quran Surah Al Qalam Arabic English Translation By
Surat Al-Qalam Ayat 4

(Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti) beragama (yang agung.)
Sesungguhnya kamu benar-benar berpegang teguh pada sifat-sifat dan perbuatan-perbuatan baik yang telah ditetapkan Allah untukmu.
Page 2
(Maka kelak kamu akan melihat dan mereka pun akan melihat.)
Dari dekat, kamu dan orang-orang kafir akan melihat siapa di antara kalian yang gila.
Anda harus
untuk dapat menambahkan tafsir
Karena Allah Subhaanahu wa Ta'aala telah menempatkan Beliau pada posisi yang paling tinggi, sedangkan musuh-musuhnya menuduh Beliau sebagai orang yang gila, maka Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman, âMaka kelak engkau akan melihat dan mereka (orang-orang kafir) pun akan melihat,-- Siapa di antara kamu yang gila?â
Page 3
(Siapakah di antara kalian yang gila) yang tidak waras akalnya, kamukah atau mereka. Lafal al-maftuun ini wazannya sama dengan lafal al-ma`quul, berasal dari mashdar al-futuun, artinya gila.
Dari dekat, kamu dan orang-orang kafir akan melihat siapa di antara kalian yang gila.
Anda harus
untuk dapat menambahkan tafsir
Kamu ataukah mereka? Sungguh jelas, bahwa Beliau adalah manusia yang paling mendapatkan petunjuk, paling menyempurnakan diri dan orang lain, sedangkan musuh-musuh Beliau adalah manusia paling tersesat dan paling buruk, mereka telah menggelincirkan hamba-hamba Allah dan menyesatkan mereka dari jalan-Nya. Cukuplah pengetahuan Allah terhadapnya; Dia lebih mengetahui siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan siapa yang mendapatkan petunjuk, dan Dialah yang akan menghisab mereka dan memberi balasan.
Page 4
(Sesungguhnya Rabbmu, Dialah Yang Paling Mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah Yang Paling mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk) lafal a`lamu di sini bermakna 'aalimun, yakni Dia mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah Yang mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
Sesungguhnya Tuhanmulah yang Mahatahu siapa yang tersesat dari jalan-Nya. Dan Dialah yang Mahatahu orang-orang berakal yang mendapat petunjuk.
Page 5
(Maka janganlah kamu ikuti orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah.)
Maka janganlah kamu tinggalkan sikapmu yang berbeda dengan orang-orang yang mendustakan. Mereka menginginkan agar kamu sedikit bersikap lunak terhadap mereka sehingga mereka pun akan bersikap lunak terhadapmu sebagai balasan atas sikapmu.
Anda harus
untuk dapat menambahkan tafsir
Hal itu, karena mereka tidak layak diikuti, karena mereka tidaklah menyuruh kecuali yang sesuai hawa nafsu mereka, dan mereka tidak menginginkan selain kebatilan. Oleh karena itu, menaati mereka sama saja mempersiapkan dirinya kepada sesuatu yang membahayakannya, dan hal ini umum kepada setiap orang yang mendustakan dan pada setiap ketaatan yang timbul dari mendustakan, meskipun susunan ayatnya untuk sesuatu yang khusus, yaitu kaum musyrikin meminta kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam untuk diam tidak mencela sesembahan dan agama mereka sehingga mereka pun akan diam terhadap Beliau. Oleh karena itu, Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman, âMereka menginginkan agar engkau bersikap lunak lalu mereka bersikap lunak (pula).â
Page 6
(Mereka menginginkan) mengharapkan (supaya) merupakan mashdariyah (kamu bersikap lunak) bersikap lembut terhadap mereka (lalu mereka bersikap lunak) pula terhadapmu; diathafkan kepada lafal tudhinu. Seandainya dijadikan sebagai jawab dari tamanni yang tersimpulkan dari lafal wadduu, maka sebelum huruf fa diperkirakan adanya lafal hum. Yakni, seandainya kamu bersikap lunak terhadap mereka, maka mereka pun akan bersikap lunak pula terhadapmu.
Maka janganlah kamu tinggalkan sikapmu yang berbeda dengan orang-orang yang mendustakan. Mereka menginginkan agar kamu sedikit bersikap lunak terhadap mereka sehingga mereka pun akan bersikap lunak terhadapmu sebagai balasan atas sikapmu.
Anda harus
untuk dapat menambahkan tafsir
Yakni sepakat dengan yang mereka pegang, baik dengan ucapan, perbuatan maupun dengan mendiamkan, sehingga mereka akan bersikap lunak terhadap Beliau shallallahu 'alaihi wa sallam.
Akan tetapi Beliau diperintahkan untuk menerangkan perintah Allah dan menerangkan agama-Nya.
Page 7
(Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah) dengan cara yang batil (lagi hina) yakni rendah.
Jangan tinggalkan sikapmu yang berbeda dengan setiap orang yang banyak bersumpah, hina, banyak mencela, suka menebar isu yang dapat memecah belah masyarakat, banyak menghalangi perbuatan baik, melampaui batas lagi banyak dosa, keras hati dan kasar serta terkenal dengan kejahatannya, melebihi sifat-sifatnya yang tercela itu.
Anda harus
untuk dapat menambahkan tafsir
Karena tidak ada orang yang seperti itu kecuali ia sebagai pendusta, dan tidak ada yang seperti itu kecuali orang yang keadaannya hina.
Mahiin bisa juga diartikan âhinaâ, yakni dirinya hina, tidak ada kemauan kepada kebaikan, bahkan keinginannya hanya tertuju kepada hawa nafsunya yang hina.
Page 8
(Yang banyak mencela) atau sering mengumpat (yang kian ke mari menghambur fitnah) yakni berjalan ke sana dan ke mari di antara orang-orang dengan maksud merusak mereka, yakni menghasut mereka.
Jangan tinggalkan sikapmu yang berbeda dengan setiap orang yang banyak bersumpah, hina, banyak mencela, suka menebar isu yang dapat memecah belah masyarakat, banyak menghalangi perbuatan baik, melampaui batas lagi banyak dosa, keras hati dan kasar serta terkenal dengan kejahatannya, melebihi sifat-sifatnya yang tercela itu.
Page 9
(Yang banyak menghalangi perbuatan baik) artinya sangat kikir tidak mau membelanjakan hartanya kepada hak-hak yang diwajibkan atas dirinya (yang melampaui batas) sangat aniaya (lagi banyak dosa) banyak melakukan perbuatan dosa.
Jangan tinggalkan sikapmu yang berbeda dengan setiap orang yang banyak bersumpah, hina, banyak mencela, suka menebar isu yang dapat memecah belah masyarakat, banyak menghalangi perbuatan baik, melampaui batas lagi banyak dosa, keras hati dan kasar serta terkenal dengan kejahatannya, melebihi sifat-sifatnya yang tercela itu.
Page 10
(Yang kaku kasar) wataknya kaku lagi kasar (selain dari itu, yang terkenal kejahatannya) dia adalah seseorang yang dianggap sebagai orang Quraisy, padahal dia bukan dari kalangan mereka, yaitu Walid bin Mughirah. Ayahnya menjulukinya sebagai orang Quraisy setelah ia berumur delapan belas tahun. Ibnu Abbas r.a. mengatakan, bahwa kami belum pernah mengetahui, bahwa Allah swt. menyifati seseorang dengan sifat-sifat yang tercela sebagaimana yang telah dilakukan-Nya terhadap Walid, sehingga keaiban itu tetap menempel pada diri Walid untuk selama-lamanya. Dan bertaalluq kepada lafal zaniim, zharaf yang terdapat pada sebelumnya.
Jangan tinggalkan sikapmu yang berbeda dengan setiap orang yang banyak bersumpah, hina, banyak mencela, suka menebar isu yang dapat memecah belah masyarakat, banyak menghalangi perbuatan baik, melampaui batas lagi banyak dosa, keras hati dan kasar serta terkenal dengan kejahatannya, melebihi sifat-sifatnya yang tercela itu.
Page 11
(Karena dia mempunyai banyak harta dan anak) bentuk asalnya adalah lian, dan bertaalluq kepada makna yang menunjukkan terhadap pengertiannya.
Karena ia merasa mempunyai banyak harta dan anak, tetapi ia mendustakan ayat-ayat Kami dan menolak untuk menerimanya. Apabila dibacakan al-Qur'ân, ia berkata, "Ini adalah kisah-kisah dongeng umat terdahulu."
Page 12
(Apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami) yakni Alquran (ia berkata) bahwa Alquran itu (dongeng-dongengan orang-orang dahulu kala.") Yaitu hanyalah kedustaan yang sengaja dibuat-buat guna menyenangkan hati kami sewaktu ia disebutkan atau diceritakan. Menurut suatu qiraat ada lafal a-an dengan memakai dua huruf Hamzah yang kedua-duanya difathahkan.
Karena ia merasa mempunyai banyak harta dan anak, tetapi ia mendustakan ayat-ayat Kami dan menolak untuk menerimanya. Apabila dibacakan al-Qur'ân, ia berkata, "Ini adalah kisah-kisah dongeng umat terdahulu."
Page 13
(Kelak akan Kami beri tanda dia di belalainya) Kami akan menjadikan tanda pada hidungnya, yang menyebabkannya cacat seumur hidup. Maka dia terpotong-potong hidungnya ketika perang Badar.
Kami akan menjadikan tanda di hidung yang selalu menyertainya agar tanda itu dapat mempermalukannya di depan orang.
Anda harus
untuk dapat menambahkan tafsir
Selanjutnya Allah Subhaanahu wa Ta'aala mengancam orang yang seperti itu sifatnya, bahwa Allah Subhaanahu wa Ta'aala akan menandai hidungnya untuk diazab dengan azab yang tampak jelas.
Yang dimaksud dengan âbelalaiâ di sini ialah hidung. Dipakai kata belalai di sini sebagai penghinaan.
Page 14
(Sesungguhnya Kami telah mencoba mereka) Kami telah menguji orang-orang musyrik Mekah dengan paceklik dan kelaparan (sebagaimana Kami telah mencoba pemilik-pemilik kebun) atau ladang (ketika mereka bersumpah bahwa mereka sungguh-sungguh akan memetik hasilnya) akan memetik buahnya (di pagi hari) di pagi buta, supaya orang-orang miskin tidak mengetahuinya. Maka orang-orang yang memiliki kebun itu mempunyai alasan bila mereka tidak memberikan sedekah kepada mereka; tidak sebagaimana bapak-bapak mereka yang selalu memberikan sebagian dari hasilnya buat orang-orang miskin sebagai sedekahnya.
Sesungguhnya Kami telah menguji penduduk Mekkah dengan memberikan mereka nikmat, lalu mereka mengingkarinya. Ini sama halnya seperti Kami menguji para pemilik kebun ketika mereka bersumpah--tanpa mengingat Allah dan tidak menyerahkan urusan kepada kehendak-Nya--akan memetik buah-buahan dari kebun mereka di pagi hari.
Anda harus
untuk dapat menambahkan tafsir
Allah Subhaanahu wa Ta'aala menguji orang-orang yang mendustakan itu dan memberi tangguh mereka serta memberi harta dan anak sesuai yang Allah kehendaki dan memanjangkan umur mereka serta memberikan apa yang mereka sukai lainnya adalah bukan karena kemuliaan mereka, bahkan sebagai istidraj (penangguhan azab) dari arah yang tidak mereka sadari. Tertipunya mereka itu seperti tertipunya orang-orang yang memiliki kebun bersama-sama, ketika buah-buahnya telah matang, dan sudah tiba saat untuk memetiknya, dan mereka telah berniat jahat dengan tidak memberikan sebagiannya untuk orang-orang miskin serta mengira bahwa tidak ada yang dapat menghalangi mereka untuk mengambil semuanya sehingga mereka bersumpah tanpa mengucapkan âinsya Allahâ (jika Allah menghendaki) bahwa mereka akan memetiknya pada pagi hari agar tidak diketahui oleh orang-orang miskin. Mereka tidak mengetahui bahwa Allah Subhaanahu wa Ta'aala mengintai mereka dan bahwa kebun mereka akan ditimpa bencana.
Agar orang-orang miskin tidak mengetahui.
Page 15
(Dan mereka tidak mengecualikan) di dalam sumpah mereka itu kepada kehendak Allah swt. Ayat ini merupakan jumlah isti'naf atau kalimat permulaan; yakni, kelakuan mereka seperti itu; mereka tidak pernah menggantungkan sumpahnya itu kepada kehendak Allah swt.
Sesungguhnya Kami telah menguji penduduk Mekkah dengan memberikan mereka nikmat, lalu mereka mengingkarinya. Ini sama halnya seperti Kami menguji para pemilik kebun ketika mereka bersumpah--tanpa mengingat Allah dan tidak menyerahkan urusan kepada kehendak-Nya--akan memetik buah-buahan dari kebun mereka di pagi hari.
Page 16
(Lalu kebun itu diliputi malapetaka dari Rabbmu) berupa api yang melahap kesemuanya di waktu malam (ketika mereka sedang tidur.)
Kemudian datang bencana besar dari Tuhanmu pada malam hari ketika mereka terlelap dalam tidur. Kebun-kebun itu menjadi hitam seperti malam yang gelap akibat bencana yang menimpanya.
Page 17
(Maka jadilah kebun itu hitam seperti malam yang gelap gulita) yakni menjadi hangus terbakar semuanya, sehingga tampak hitam.
Kemudian datang bencana besar dari Tuhanmu pada malam hari ketika mereka terlelap dalam tidur. Kebun-kebun itu menjadi hitam seperti malam yang gelap akibat bencana yang menimpanya.
Page 18
(Lalu mereka panggil-memanggil di pagi hari.)
Ketika pagi hari, sebagian dari mereka menyeru yang lainnya, "Pergilah segera ke kebun kalian jika ingin memetik buah-buahan."
Page 19
("Pergilah di waktu pagi ini ke kebun kalian) ke ladang kalian; lafal ini menafsirkan pengertian yang terkandung di dalam lafal tanadauw; atau huruf an dianggap sebagai an mashdariyah (jika kalian hendak memetik buahnya") ingin memetik hasilnya; jawab syaratnya ditunjukkan oleh pengertian kalimat sebelumnya.
Ketika pagi hari, sebagian dari mereka menyeru yang lainnya, "Pergilah segera ke kebun kalian jika ingin memetik buah-buahan."
Page 20
(Maka pergilah mereka saling berbisik-bisikan) yakni dengan secara diam-diam.
Maka pergilah mereka sambil berbisik-bisik dan berpesan, "Hari ini jangan sampai ada seorang miskin pun yang dapat masuk ke kebun kalian."
Page 21
("Pada hari ini janganlah ada seorang miskin pun masuk ke dalam kebun kalian.") Ayat ini merupakan penafsiran dari makna yang terkandung pada ayat sebelumnya; atau huruf an dianggap sebagai huruf mashdariyah.
Maka pergilah mereka sambil berbisik-bisik dan berpesan, "Hari ini jangan sampai ada seorang miskin pun yang dapat masuk ke kebun kalian."
Page 22
(Dan berangkatlah mereka di pagi hari dengan niat menghalangi) orang-orang miskin (seraya merasa mampu) yakni mampu untuk menghalangi orang-orang miskin, menurut dugaan mereka sendiri.
Mereka pergi ke kebun di pagi hari dengan niat buruk dan mengira bahwa mereka akan sangat mampu melaksanakannya.
Page 23
(Tatkala mereka melihat kebun itu) dalam keadaan hangus terbakar (mereka berkata, "Sesungguhnya kita benar-benar orang-orang yang sesat.") Bukankah ini kebun kita. Kemudian setelah mereka mengetahui, bahwa itu adalah benar-benar kebun mereka, lalu mereka mengatakan:
Tatkala mereka melihat kebun-kebun itu hitam terbakar, dengan goncang mereka berkata, "Kita sungguh telah tersesat! Ini bukan kebun kita! Atau ini memang kebun kita, tetapi kita telah terhalangi untuk melihatnya."
Page 24
(Bahkan kita dihalangi) dari memperoleh buahnya disebabkan kita telah menghalang-halangi orang-orang miskin dari memperoleh bagiannya.
Tatkala mereka melihat kebun-kebun itu hitam terbakar, dengan goncang mereka berkata, "Kita sungguh telah tersesat! Ini bukan kebun kita! Atau ini memang kebun kita, tetapi kita telah terhalangi untuk melihatnya."
Page 25
(Berkatalah seorang yang paling baik pikirannya di antara mereka) yaitu orang yang terbaik di antara mereka ("Bukankah aku mengatakan kepada kalian, mengapa tidak) kenapa tidak (kalian bertasbih?") kepada Allah seraya bertobat kepada-Nya.
Salah seorang dari mereka, yang paling bijak dan paling baik, mencela mereka seraya berkata, "Bukankah aku telah mengatakan kepada kalian ketika kalian saling berpesan untuk melarang orang-orang miskin, 'Apakah kalian tidak ingat Allah sehingga kalian mengubah niat tersebut'?"
Anda harus
untuk dapat menambahkan tafsir
Yakni mengapa kamu tidak mensucikan Allah Subhaanahu wa Ta'aala dari segala yang tidak layak bagi-Nya, yang di antaranya adalah anggapan kamu bahwa kekuasaanmu terhadapnya adalah mutlak, mengapa kamu tidak sebut âinsya Allahâ dan menjadikan kehendak kamu mengikuti kehendak Allah. Ada pula yang menafsirkan âbertasbih kepda Allahâ dengan mensyukuri nikmat-Nya dan tidak meniatkan sesuatu yang bertentangan dengan perintah Allah seperti meniatkan tidak akan memberikannya kepada fakir miskin.
Page 26
(Mereka mengucapkan, "Maha Suci Rabb kami, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim.") Karena kami telah menghalang-halangi orang-orang miskin dari haknya.
Setelah sadar, mereka berkata, "Mahasuci Allah dari anggapan kita bahwa Dia telah menzalimi kita dengan musibah ini. Sesungguhnya kitalah yang telah berbuat zalim karena niat buruk kita."
Gallery Al Qalam Ayat 4
Pdf The Letter Noon In Surah Al Qalam
Tadarus Al Qur An Sesungguhnya Belajar Membaca Dan
Surat Al Qalam Ayat 4 Tafsirq Com
Surat Al Qalam 68 1 20 The Noble Qur An القرآن الكريم
Quran Surah Al Mumtahanah 4 Qs 60 4 In Arabic And English
Tafsir Ibnu Katsir Surah Al Qalam 1 Alqur Anmulia
Alqalam Necklace Al Kalem Doa Kalam Surah Evil Eye Protection Black Magic Shield Jewelry Negative Energy Protection Devil Preservation
Al Quran Free Vector Art 102 Free Downloads
Surah Al Qalam Chapter 68 From Quran Arabic English
Surat An Nisa 4 5 11 The Noble Qur An القرآن الكريم
Quran Tafsir Surah 68 القلم Al Qalam The Pen
Quran Surah Al Qalam Arabic English Translation By
Surah Al Qalam Chapter 68 An Enlightening Commentary Into
Fonts Optimized For Qur An Download Quran Text Pdf Fonts
Qalam Images Stock Photos Vectors Shutterstock
68 Surah Al Qalam The Pen Sayyid Abul Ala Maududi
Belum ada Komentar untuk "Al Qalam Ayat 4"
Posting Komentar