Arti Nrimo Ing Pandum
Penjelasan Cak Nun Tentang Arti Kata Jancok Dancok Youtube
nrimo ing pandum, makaryo ing nyoto

Sebagian ilmuwan sosial menganggap konsep ini sebagai salah satu penyebab rendahnya etos kerja masyarakat Jawa. Sifat masyarakat yang menerima segala sesuatu apa adanya menyebabkan masyarakat tidak memiliki motivasi untuk bekerja.Sehingga masyarakat hanya diam saja menunggu sebuah pemberian tanpa melakukan sebuah usaha.
Asumsi ini muncul mengingat teori-teori Psikologi dewasa ini menjelaskan bahwa setiap tindakan manusia berasal dari kepentingan diri mereka sendiri. Mulai dari pendekatan psikoanalisis yang beranggapan bahwa manusia bertingkah laku karena dorongan dari dalam diri yang disebut Id hingga teori-teori humanistik yang menggambarkan manusia seharusnya menjadi diri sendiri seperti yang individu tersebut inginkan. Bahkan perilaku prososial pun dianggap sebagai upaya pengharapan akan balasan perilaku ynag sama dari orang lain.
Dari teori-teori yang lahir dari rahim masyarakat individualistik maka wajar jika semua perilaku yang dilakukan oleh manusia berasal dari motif pribadi dan demi kepentingan diri sendiri. Termasuk dalam hal ini adalah bekerja. Sebuah tindakan seorang individu dianggap hanya untuk dirinya sendiri. Prakteknya adalah berbagai macam kebijakan yang bertujuan meningkatkan kinerja individu berdasarkan pada kebutuhan pribadi.
Seringkali kita lupa bahwa hidup ini bukan hanya tentang memperoleh sesuatu dari dunia, tetapi juga memberikan sesuatu pada dunia. Islam mengenal konsep Qadha dan Qadar yaitu adanya ketetapan-ketetapan yang telah diatur oleh Allah SWT. Dalam bahasa mudah dapat kita katakan bahwa di dunia ini ada hal-hal tertentu yang diluar jangkauan kemampuan kita.
Untuk mengatasi masalah tersebut dikenallah konsep tawakal dalam Islam. Tawakal artinya berserah diri terhadap Allah SWT. Sehingga setiap ketetapan yang ada harus kita terima dengan lapang hati karena kita telah menyerahkan segala urusan kepada Allah SWT. Sekilas konsep ini mirip dengan konsep Nrimo ing Pandum.
Konsep Tawakal, seperti halnya Nrimo ing Pandum juga seringkali dianggap berlawanan dengan konsep berusaha atau bekerja keras. Padahal jika kita mau mencermati, kedua konsep ini hanya menjelaskan tentang satu hubungan, yaitu bagaimana menerima stimulus dari luar dan tidak menjelaskan bagaimana seharusnya memberikan stimulus ke luar.
Padahal kita melakukan dua hubungan dengan dunia luar yaitu menerima dan memberi. Kemampuan kita bukan hanya tentang menerima stimulus dari luar, tetapi juga memberikan stimulus ke luar. Konsep memberi ini yang terkadang kurang diperhatikan. Selama ini kita berasumsi bahwa kita memberi sesuatu karena kita ingin menerima. Konsep yang dianggap sebagai sesuatu yang disebut pamrih dalam konsep Jawa.
Disinilah Tawakal dan Nrimo ing Pandum menjalankan fungsinya. Kedua konsep ini sebagai pengekang agar manusia tidak terlalu tinggi dalam berharap sehingga ketika kenyataan ternyata tidak sesuai, rasa susah tidak akan menyerang individu tersebut. Konsep ini membantu kita menerima kenyataan yang ada. Tawakal membuat kita berserah kepada Allah SWT atas segala yang telah ditetapkanNya. Nrimo ing Pandum membantu kita untuk menerima segala sesuatu apa adanya tanpa berharap atau menuntut yang tidak-tidak terhadap lingkungan.
Lalu bagaimana tentang berusaha? Dalam Islam selain tawakal juga dikenal konsep ikhtiar. Dimana umat Islam diwajibkan untuk berusaha sekeras mungkin. Bahkan dalam batasan tertentu dikenal juga konsep Jihad artinya bersungguh-sungguh dalam berusaha.
Rasulullah sendiri juga menekankan bahwa tawakal bukan berarti tanpa usaha. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa:
“Seandainya kalian betul-betul bertawakal pada Allah, sungguh Allah akan memberikan kalian rezeki sebagaimana burung mendapatkan rezeki. Burung tersebut pergi pada pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali sore harinya dalam keadaan kenyang.”
Sedangkan bagi masyarakat Jawa kita dituntut untuk selalu memberi tanpa pamrih. Sopan santun terhadap tamu misalnya, menunjukkan bagaimana kita lebih mengutamakan orang lain daripada kepentingan diri kita sendiri. Adanya etos gotong royong dan kerja sama merupakan sebuah bentuk nyata dari konsep usaha di masyarakat Jawa. Dimana kita dituntut bukan hanya berusaha untuk diri kita sendiri, tetapi juga berusaha untuk orang lain tanpa pamrih.
Lalu mengapa kita begitu egois. Hidup ini adalah tentang memberi dan menerima. Menerima apa yang telah diberikan kepada kita dengan lapang hati dan tanpa menuntut dan memberikan apa yang bisa kita berikan semaksimal mungkin tanpa pamrih. Nrimo ing Pandum, Makaryo ing Nyoto.
Dan sungguh jika kamu bertanya kepada mereka: "Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?", niscaya mereka menjawab: "Allah". Katakanlah: "Maka terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu seru selain Allah, jika Allah hendak mendatangkan kemudharatan kepadaku, apakah berhala-berhalamu itu dapat menghilangkan kemudharatan itu, atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaku, apakah mereka dapat menahan rahmatNya?. Katakanlah: "Cukuplah Allah bagiku". Kepada-Nyalah bertawakkal orang-orang yang berserah diri. (Az Zumar: 38)
Gallery Arti Nrimo Ing Pandum
Loroblonyoproduction Nrimo Ing Pandum
Grandmaerakaca Pictures Videos Similar To Aslisemarang
Wewarah Oblong Solo On Twitter Cuma 75 Ribu Pc Beli 4
Do A Do A Nabi Di Kitab Al Qur An መተግባሪያዎች Google
Apa Arti Pepatah Jawa Nrimo Ing Pandum Engineering Teknik
Media Tweets By Sabdo Pandito Ratu Kipurbowaseso Twitter
Recently Translated English To Indonesian Words My Indo
Bpnb D I Yogyakarta Posts Facebook
Arti Nrimo Ing Pandum Sesungguhnya Yaspiery
Sopo Nandur Bakale Ngunduh Filosofi Hidup Orang Jawa
Filsafat Ibnu Bajjah Android Apps Appagg
Nrimo Ing Pandum Tribun Jateng
Permainankatakata Instagram Photos And Videos My Social Mate
Bwi99 Creative Design Laman 2 Creative Design
Trian Inungtrian Instagram Profile Picburn
Kitab Terapi Penyakit Hati Android Aplikace Appagg
The International Academic Forum Acp Acerp Art Center Kobe
Nrimo Instagram Hashtag Toopics
Belum ada Komentar untuk "Arti Nrimo Ing Pandum"
Posting Komentar